Kota Mandor sendiri dulunya merupakan wilayah dari Kabupaten Pontianak, namun sekarang sudah termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Pada saat itu Kalimantan Barat telah berhasil dikuasai oleh pasukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang berhasil membuat pasukan Belanda meninggalkan Kalimantan Barat. Hingga akhirnya pada awal Februari seluruh Kota Kalimantan berhasil dikuasai oleh pasukan Jepang.
Setelah berhasil menguasai Kalimantan Barat, termasuk Pontianak, pasukan Jepang banyak melakukan penindasan kepada rakyat Kalimantan Barat. Banyak dari mereka yang ditindas, hingga meninggal dunia. Biasanya yang melakukan penindasan dan penyiksaan tersebut adalah Kempeitai (???) dan Tokkeitai (??????). Model penyiksaan mereka biasanya adalah dengan terapi air dimana mulut para tahanan dimasukkan air melalui selang dan juga penyungkupan. Kebanyakan dari mereka yang menjadi korban dari kalangan feodal, cendikiawan, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama hingga rakyat jelata.
Yang membuat peristiwa ini memilukan adalah para korban tersebut dieksekusi dengan cara leher mereka dipenggal hidup-hidup dengan pedang Katana yang dimana kepala mereka terlebih dahulu ditutup dengan sebuah kain. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sisa Katana rusak dan patah yang dapat ditemui di sekitar lokasi pemancungan.